SOLID GOLD BERJANGKA | Filosofi Poker dalam Diri Bos Baru Alibaba

broken image

SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR - Nama Daniel Zhang langsung meroket usai dirinya di pilih menjadi suksesor Jack Ma sebagai chairman Alibaba Group. Sebagai pemimpin pada umumnya, ia pun memiliki prinsip dalam menjalankan perusahaan.

Hal tersebut tentunya tidak mengherankan lantaran yang ia pimpin adalah perusahaan ritel e-Commerce terbesar di dunia. Maka dari itu. ketika menjadi CEO Alibaba Group pada 2015, Zhang memegang berbagai prinsip kepemimpinan untuk membimbingnya dan juga timnya.

"Mereka membantu kita berpikir tentang taruhan besar seperti menciptakan 11.11, festival belanja online terbesar di dunia, atau membayangkan strategi ritel baru untuk membawa Alibaba dan mitra kami ke masa depan," ungkap Zhang .

Sebagai informasi, Zhang adalah pencetus festival 11.11 atau dikenal sebagai Singles' Day. Tahun lalu, program yang juga disebut Guanggun Jie itu berhasil meraup angka penjualan sampai dengan USD 25,4 miliar atau Rp 342,9 triliun (kurs USD 1 = Rp 13.500).

Untuk membantu perjalanannya dalam menjalankan kepemimpinannya, pria yang telah bergabung dengan Alibaba sejak 2007 ini memegang setidaknya tujuh prinsip. Apa saja itu?
 

1. Manajemen Bukanlah Kepemimpinan

Zhang membedakan antara 'manajer' dan 'pemimpin'. Menurutnya, seorang manajer itu menjalankan bisnis dan mendapatkan hasil yang diharapkan. Mereka adalah indikator kinerja utama. Sedangkan misi seorang pemimpin ialah memimpin tim, bukan hanya untuk mendapatkan hasil.

"Seorang pemimpin juga menciptakan masa depan. Apa yang kami inginkan di Alibaba adalah pemimpin. Perusahaan tidak akan memilih saya sebagai CEO jika saya hanya seorang manajer," tuturnya.

2. Bersaing dengan Diri Sendiri

Persaingan ketat di dalam bisnis bukanlah hal yang buruk. Zhang mengatakan pentingnya untuk terjaga setiap saat, bahkan saat dalam sedang tidur. Zhang juga mengungkapkan keharusan untuk belajar dan berinovasi.

Bos baru Alibaba ini pun menyarankan agar jangan berpikir tidak memiliki saingan. Sebab, pikiran tersebut yang akan menjerumuskan ke sesuatu yang salah. Disampaikannya, memikirkan produk dan layanan terbaik menjadi hal yang diperlukan.

"Jika kita tidak membunuh diri kita yang lama, maka kita akan dibunuh oleh saingan kita," katanya.

3. Pelajari Masa Depan, Bukan Masa Lalu

Kesuksesan di masa depan ditentukan oleh cetak biru yang digambar pada hari ini. Begitu yang dikatakan oleh Zhang.

"Pertimbangkan hasil dalam jangka panjang, bukan hanya dalam waktu dekat. Jangan lewatkan peluang masa depan atau risiko melakukan sesuatu yang picik," ucap dia.

4. Tahu Kapan Harus Mengambil Risiko

Pemimpin harus bersikap tegas dan rela mempertaruhkan segalanya, ibarat pemain poker Texas Hold'em memutuskan untuk melakukan All In, demi mendapatkan kemenangan. Melakukannya pun juga tidak boleh sembarangan, karena yang ada malah jadi rugi besar.


Sama halnya dalam bisnis. Zhang mengatakan, pada saat kritis, seorang pemimpin harus rela kehilangan semuanya untuk menang besar.

5. Beli, Jangan Bertaruh

"Jika ingin memenangkan perlombaan, lebih penting untuk membeli kuda daripada bertaruh. Di Alibaba, misalnya, kami memilih untuk mengakuisisi perusahaan daripada mengambil saham minoritas ketika datang ke proyek strategis penting yang membutuhkan sinergi dan integrasi nyata," ujarnya mengungkapkan.

6. Temukan Orang yang Tepat

Ada puisi China berbunyi "Anda tidak dapat melihat gunung dari gunung." Dengan kata lain, gunung tidak terlihat seperti gunung saat sedang didaki. Itu akan terlihat seperti batu dan jejak. Untuk mendapat gambaran lengkap, Zhang mengatakan harus menemukan orang-orang yang dapat memberikan sudut pandangan berbeda.

7. Rekrut Seorang Petualang, Bukan Karyawan

Beberapa karyawan hanya menginginkan pekerjaan dan gaji. Mereka berpikir dalam jangka pendek.

Sementara bagi mereka yang berjiwa petualang, akan merasa nyaman dengan risiko dan perubahan. Orang-orang seperti ini, kata Zhang, akan membangun sesuatu.