PT SOLID GOLD BERJANGKA | Papan Reklame Tampilkan Tentara Israel, Kota di Iran Diolok-olok

broken image

PT SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR - Pemimpin dewan kota Shiraz di Iran meminta agar dilakukan penyelidikan setelah sebuah papan reklame yang menandai perang Iran-Irak menampilkan tentara Israel.

BACA JUGA :Solidgold

Papan reklame itu menggunakan sebuah foto yang diedit yang memperlihatkan tiga tentara laki-laki yang berdiri menghadap belakang di atas sebuah puncak berbatu.

Setelah reklame itu diletakkan di sebuah alun-alun di pusat kota Shiraz minggu ini, orang-orang menyadari bahwa ketiga laki-laki itu mengenakan seragam Israel dan membawa senapan M16.

BACA JUGA :Solidberjangka

Juga diketahui bahwa seorang prajurit wanita dipotong dari foto aslinya.

Sejak revolusi Islam Iran pada tahun 1979, para pemimpin negara itu telah menyerukan penghapusan Israel. Mereka menolak hak Israel untuk eksis, menganggapnya sebagai penghuni tak sah dari tanah Muslim.

BACA JUGA :Solidgold Berjangka

Foto-foto papan reklame kontroversial yang memperingati perang 1980-1988 antara Iran dan Irak pertama kali muncul di internet pada hari Rabu.

Seorang pengguna Twitter, @mhrezaa, menulis: "Saya merasa terbakar ketika saya melihat papan reklame ini di tengah-tengah Pekan Pertahanan Suci."

BACA JUGA :PT Solidberjangka

"Senjata M16, tali pengikat, pakaian, topi di pundak mereka; semua ini milik Zionis. Dalam skenario terbaik, saya bisa mengatakan Anda telah melakukan sesuatu yang konyol."

Akun Twitter Persia dari Kementerian Luar Negeri Israel juga mengolok-olok papan reklame itu, dan menulis bahwa orang Iran telah memposting gambar yang menunjukkan reklame itu telah diturunkan dalam semalam.

BACA JUGA :PT Solidgold Berjangka

Pada Kamis pagi kepala dewan kota, Seyyed Ahmad Dastgheyb, memerintahkan petugas budaya untuk melakukan penyelidikan mendesak, seperti dilaporkan media setempat.

Jika benar bahwa gambar tentara "rezim Zionis perampas" digunakan, katanya, maka "perlu untuk berurusan serius dengan mereka yang bertanggung jawab".