PT SOLID BERJANGKA |
Generasi Milenial Mulai Aktif Berinvestasi

broken image

PT SOLID BERJANGKA MAKASSAR - PT Bahana TCW Investment Management menyatakan perkembangan industri reksa dana tahun ini akan lebih semarak. Faktor pendukungnya, yaitu antusiasnya investor ritel mengenai produk investasi terutama di reksa dana.

 

BACA JUGA : Solidgold

 

Presiden Direktur Bahana TCW Edward Lubis mengatakan, pemahaman investor ritel terhadap produk reksa dana saat ini jauh lebih baik dan tingkat optimis investor untuk berinvestasi juga lebih tinggi. Selain itu, bunga deposito perbankan yang semakin turun membuat perpindahan dana simpanan ke produk investasi lain yang bisa memberikan imbal hasil lebih menarik.

 

BACA JUGA : Solidberjangka

 

“Untuk itu, kami akan berusaha lebih agresif dalam meningkatkan jumlah investor ritel di dalam produk reksa dana Bahana yang eksisting,” kata Edward di Jakarta.

Menurut Edward, sepanjang tahun lalu, Bahana mencatat AUM Rp48,2 triliun dengan kontribusi terbesar berasal dari produk reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap (obligasi). Tahun ini, Bahana TCW optimistis bisa meraih pertumbuhan AUM 14% menjadi Rp55,5 triliun.

 

BACA JUGA : Solidgold Berjangka

 

“Kondisi makro ekonomi Indonesia pada 2018 yang akan diwarnai dengan pilkada serentak dan acara IMF-World Bank di Bali serta Asian Games, akan membawa capital inflow yang besar terutama ke pasar modal Indonesia,” kata Edward. Dari total dana kelola pada 2017, kata dia, sebagian besar berasal dari investor institusional. Kontribusinya mencapai 83,6%.

 

BACA JUGA : PT Solidberjangka

 

Sedangkan dari investor ritel masih sekitar 16,4%. Perseroan berharap kontribusi investor ritel terhadap dana kelolaan dapat meningkat hingga 25% tahun ini. Dari jumlah investor ritel yang ada saat ini, kata Edward, sebagian besar merupakan investor berusia di bawah 35 tahun.

 

BACA JUGA : PT Solidgold Berjangka

 

Dengan demikian generasi milenial telah menunjukkan antusiasme berinvestasi di produk reksa dana terutama melalui fintech dan sekuritas online. Chief Economist Bahana TCW Budi Himat menjelaskan, kombinasi sentimen domestik dan eksternal akan memberikan potensi pada penguatan fon dasi pemulihan ekonomi. Hal ini sekaligus menopang peluang investasi di pasar modal Indonesia.